Pelaku industri tekstil menyuarakan kekhawatiran soal drasnya impor barang tekstil dumping dan ilegal. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pertekstila Indonesia, Jemmy Kartiwa, ini berpotensi menggerus pasar domestik. Ia pun mendesak pemerintah untuk mewajibkan Standard Nasional Indonesia (SNI) dan pelabelan dalam Bahasa Indonesia.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia sedang menghadapi ancaman serius akibat maraknya produk dumping dan ilegal yang membanjiri pasar domestik.
Para pengusaha tekstil nasional menyuarakan kekhawatiran mereka, karena praktik ini tidak hanya merugikan bisnis lokal, mengancam keberlangsungan tenaga kerja lingkungan.
Apa Itu Dumping dan Produk Ilegal?
- Dumping: Praktik menjual produk di pasar luar negeri dengan harga lebih murah daripada harga di negara asal, seringkali dengan subsidi dari pemerintah negara pengekspor.
- Produk Ilegal: Barang impor yang masuk tanpa izin, tidak memenuhi standar, atau tidak membayar bea masuk sesuai ketentuan.
Kedua praktik ini membuat produk lokal kalah bersaing karena harga yang tidak wajar dan merugikan perekonomian nasional.
Dampak Buruk bagi Industri Tekstil Nasional
1. Tekanan Harga yang Tidak Sehat
Produk tekstil impor, terutama dari China, Vietnam, dan Bangladesh, sering dijual dengan harga sangat rendah. Hal ini memaksa produsen lokal menurunkan harga, mengurangi margin keuntungan, bahkan merugi.
2. Penurunan Daya Saing Perusahaan Lokal
Banyak industri kecil dan menengah (IKM) tekstil kesulitan bersaing dengan produk impor murah, sehingga terpaksa mengurangi produksi atau gulung tikar.
3. Ancaman PHK Massal
Jika industri tekstil melemah, ribuan pekerja berisiko kehilangan pekerjaan. Sektor ini menyerap lebih dari 3,7 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
4. Kerugian Negara
Produk ilegal yang masuk tanpa bea cukai merugikan pendapatan negara dari sektor pajak dan bea masuk.
Banjir produk dumping dan ilegal di pasar tekstil Indonesia adalah ancaman serius yang perlu segera diatasi. Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sangat penting untuk melindungi industri lokal dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.