Trump menyatakan niatnya untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China, di tengah memanasnya konflik tarif antar dua ekonomi terbesar dunia.
China mengeluarkan peringatan keras bahwa AS berpotensi “terkucilkan oleh dunia internasional” jika terus mempertahankan kebijakan luar negeri yang agresif.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar: Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana dampaknya terhadap stabilitas politik dan ekonomi global? Artikel ini akan mengupas tuntas latar belakang, implikasi, dan kemungkinan skenario ke depan.
Ketegangan China-AS
1. Perang Dagang dan Teknologi
Persaingan ekonomi antara China dan AS telah berlangsung sejak era pemerintahan Donald Trump, dengan penerapan tarif impor dan pembatasan terhadap perusahaan teknologi seperti Huawei.
2. Isu Taiwan dan Laut China Selatan
AS terus mendukung Taiwan dan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Asia-Pasifik, sementara China menegaskan bahwa hal ini melanggar kedaulatannya.
3. Kebijakan AS yang Dianggap Unilateral
China menuduh AS terlalu sering menggunakan sanksi ekonomi dan intervensi politik terhadap negara lain, seperti dalam kasus Rusia-Ukraina dan konflik Timur Tengah.
Mengapa China Mengancam AS Akan Dikucilkan?
China berargumen bahwa:
- AS kehilangan dukungan global karena kebijakan luar negerinya terpandang egois.
- Banyak negara mulai beralih ke multipolar world, tidak lagi bergantung pada dominasi AS.
- Inisiatif seperti BRI (Belt and Road Initiative) China semakin mendapat dukungan dari negara berkembang.
Akankah AS Benar-Benar Terkucilkan?
Peringatan China ini lebih sebagai pesan politik ketimbang prediksi yang pasti. Namun, jelas bahwa pengaruh AS di dunia tidak lagi sekuat dulu.
- AS masih memiliki sekutu kuat, tetapi perlu memperbaiki pendekatan diplomatiknya.
- China terus memperluas pengaruhnya, tetapi juga menghadapi tantangan ekonomi internal.
- Negara-negara lain mungkin akan mengambil posisi lebih netral untuk menghindari konflik.
Pertanyaannya sekarang: Akankah dunia benar-benar berubah menjadi multipolar, atau AS masih bisa mempertahankan hegemoninya?