Love scamming adalah bentuk penipuan di mana pelaku memanfaatkan emosi korban dengan mengaku jatuh cinta untuk menguras harta. Modus ini sering terjadi di media sosial, aplikasi kencan, atau bahkan WhatsApp.
Korban biasanya terajak berkomunikasi intens, dengan janji manis, lalu meminta uang dengan berbagai alasan.
Berikut beberapa trik yang sering dipakai pelaku love scam:
- Profil Palsu dengan Foto Menarik
- Pelaku menggunakan foto orang tampan/cantik dari internet.
- Akunnya sering baru atau minim aktivitas.
- Pendekatan Intens dan Cepat
- Langsung mengungkapkan perasaan dalam waktu singkat.
- Sering memuji berlebihan untuk memanipulasi emosi.
- Minta Bantuan Finansial
- Mengaku butuh uang untuk keluarga sakit, usaha bangkrut, atau tiket bertemu.
- Jika diberi sekali, akan terus meminta dengan alasan berbeda.
- Menghindari Video Call atau Pertemuan
- Selalu beralasan sibuk, sinyal buruk, atau malu saat ajak video call.
Love scam terjadi saat bertemu dan berkenalan dengan seseorang secara online. Baik melalui aplikasi media sosial atau kencan online. Para penipu akan melakukan segala cara untuk bisa merayu korban. Hingga mereka mendapatkan kepercayaan para korbannya dan bisa mendapatkan data pribadi hingga uang dari mereka.
Penipuan jenis ini kian merajalela dan meningkat tajam. Kaspersky mencatat pandemi Covid-19 juga menjadi celah penipuan tersebut semakin meningkat tajam karena larangan pertemuan tatap muka.
Catatan Kaspersky menyebutkan komisi Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan terdapat 11.235 laporan penipuan kencan dan asmara. Angkanya naik drastik empat tahun kemudian menjadi 52.593 laporan dengan kerugian mencapai US$300 juta.