Harga ayam di Indonesia memang sering mengalami fluktuasi yang signifikan. Berdasarkan hasil pencarian terbaru, berikut adalah analisis mendalam mengenai penyebab kenaikan harga ayam dan upaya pemerintah dalam menstabilkannya.
Kenaikan Harga Bahan Pakan Ternak (Khususnya Jagung)
Jagung merupakan komponen utama pakan ternak yang menyumbang 55-60% dari bahan baku pakan. Kekurangan stok jagung nasional (kebutuhan 450.000 ton/bulan) menyebabkan harga jagung melonjak dari normal Rp5.982/kg menjadi di atas Rp6.500/kg. Ini berdampak pada kenaikan harga pakan dari Rp7.500/kg menjadi Rp9.500/kg
Kenaikan Harga DOC (Day Old Chicken)
Harga DOC ikut terdongkrak oleh kenaikan biaya pakan, mencapai Rp8.000 per ekor. DOC yang mahal meningkatkan biaya produksi hingga Harga Pokok Produksi (HPP) ayam mencapai Rp22.500/kg
Ketidakseimbangan Pasokan dan Permintaan
- Pasar jenuh: Ketika pasokan ayam terlalu banyak, harga anjlok karena penumpukan stok
- Under supply: Saat pasokan sedikit sementara permintaan tinggi (seperti jelang hari besar), harga melambung.
- Contoh: Kenaikan harga Rp5.000/ekor di awal 2025 karena berkurangnya stok ayam besar
Peran Pemerintah dalam Menstabilkan Harga Ayam
1. Regulasi dan Kebijakan Harga
- Penerbitan Permentan No.32/2017 tentang penyediaan, peredaran, dan pengawasan ayam ras yang berhasil menstabilkan harga 2
- Penetapan Harga Acuan Pembelian (HAP) di peternak dan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk konsumen 212
- Contoh: Harga batas atas ayam hidup ditetapkan Rp19.000/kg 2
2. Pengendalian Produksi dan Pasokan
- Pengaturan produksi DOC Final Stock melalui pengaturan penetasan dan afkir dini indukan (Parent Stock) 4
- Menyeimbangkan supply-demand melalui pengaturan impor Grand Parent Stock (GPS) 2
- Segmentasi usaha ayam petelur (98% untuk peternak, 2% perusahaan) 2
3. Intervensi Pasar Langsung
- Penyerapan ayam hidup oleh perusahaan integrator (PT Malindo, Charoen Pokphand, Japfa) dengan harga minimal Rp14.000-Rp17.000/kg 8
- Program bantuan pangan (telur dan daging ayam) untuk keluarga risiko stunting yang menyerap produksi peternak mandiri 12
- Fasilitasi distribusi jagung 4,4 juta kg dari sentra produksi ke daerah peternakan